Ahad, 21 Oktober 2012

Puasa melatih kedisiplinan dan kesadaran Juli 23, 2012

Posted by sukolaras in Renungan.
Tags: ,
trackback
Puasa adalah mengingat nikmat Allah dalam realitas kehidupan sama halnya sholat mengingat Allah. Lebih jelasnya Puasa adalah melatih kesadaran. Kesadaran bahwa ada yang mengamati, yaitu Allah. Kalau sholat dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, maka puasa dimulai dengan niat saat fajar dan diakhiri dengan berbuka. Maka selama berpuasa, yang dilatih adalah kesadaran dari jiwa kita. Sadar untuk mengikuti petunjuknya dan menjauhi larangannya. Puasa melatih kedisiplinan dan kesadaran. Waktu berpuasa harus benar-benar tepat dihitung, tidak boleh kurang, dan harus serius serta sungguh-sungguh.
Maka benarlah kalau puasa adalah ajang pelatihan, ajang penggodogan diri dari kesadaran sendiri. Mengapa kita mau melakukan ini, anda bisa makan secara sembunyi-sembunyi dan memastikan tidak ada yang tahu. Namun ada kesadaran bahwa ada yang tahu yaitu anda sendiri tahu. Artinya ada kesadaran yang tahu, bahwa anda puasa atau tidak. Kesadaran ini memberi tahu bahwa ada sesuatu yang mengamati dan tahu apa yang sedang kita lakukan. Artinya walaupun kita tidak melihat, namun kita sadar bahwa kita tidak boleh makan karena Allah tahu kita sedang makan. Itulah makna ‘ihsan’ (kamu beribadah kepada Allah seolah-olah kamu melihat Allah, jika kamu tidak dapat melihatNya tetapi Allah melihat kamu). Maka puasa melatih kesadaran kita berihsan kepada Allah

Tiada ulasan:

Catat Ulasan